LiputanBanten.com//Serang
Kendaraan roda dua (bermotor) dan kendaraan pribadi roda empat (mobil) memadati sepanjang Jl. Kolonel Tubagus Suwandi, Lontarbaru, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42115.
Situasi dan kondisi ini, dilatarbelakangi karena dimulainya kembali aktifitas bekerja, sekolah dan lainnya di Wilayah Kota Serang, pasca libur cuti bersama memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Mobilisasi kendaraan ini, nampaknya perlu disiasati dan dibuatkan formula yang tepat sasaran. Karena apabila kepadatan kendaraan dibiarkan terus-menerus baik dalam jangka pendek dan panjang tentunya dapat menyebabkan beberapa dampak yang kurang baik (negatif) untuk kesehatan dan lingkungan.
Seperti dalam jangka pendek kepadatan kendaraan yang dibiarkan akan berdampak pada, kemacetan lalu lintas, polusi udara, stres dan kelelahan, biaya operasional, dan kecelakaan lalulintas.
Kemudian, untuk jangka panjang nya dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup, ekonomi dan lingkungan.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang bersama Dinas terkait dan/atau Stakeholder agar bisa membuat solusi percepatan untuk bisa mengurangi kepadatan kendaraan di titik-titik jalan Kota Serang.
Sebagai warga Kota Madani (Kota Serang), perlu kiranya juga membersamai memberikan ide dan/atau gagasan bagaimana solusi yang cepat dan tepat untuk memecahkan dan/atau mengurai kepadatan kendaraan di Kota Serang.
Adapun solusi dan alternatif yang mungkin bisa diterima, yaitu:
Pertama, meningkatkan infrastruktur transportasi umum dengan membangun sistem transportasi umum yang efisien dan nyaman, seperti bus, dan/atau kendaraan jemput kantor/sekolah.
Kedua, meningkatkan kualitas jalan dengan memperbaiki kondisi jalan, membangun/dan atau pelebaran jalan, dan meningkatkan sistem pengaturan lalu lintas.
Ketiga, mengatur waktu kerja, yaitu mengatur waktu kerja yang fleksibel untuk mengurangi kemacetan lalu lintas pada jam sibuk. Baik Work From Anywhere untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga tekhnis lainnya.
Empat, meningkatkan kesadaran masyarakat dengan cara sosialisasi dan edukasi kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan transportasi umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Kelima, menggunakan teknologi, seperti sistem pengaturan lalu lintas cerdas dan aplikasi navigasi untuk memantau dan mengatur lalu lintas.
Enam, membangun jalur sepeda yang aman dan nyaman khusus pelajar tujuannya untuk meningkatkan penggunaan sepeda sebagai alternatif transportasi. Tujuh, meningkatkan efisiensi transportasi dengan menggunakan kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Itulah 7 (tujuh) solusi dan/atau alternatif yang mungkin bisa membantu untuk menambah referensi bagaimana mengurai kepadatan kendaraan di Waktu-waktu krusial di Kota Serang. Semoga ide/atau gagasan atau solusi ini, dapat memberikan kontribusi untuk bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Serang.