Liputanbanten.com, Kabupaten Serang — Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Serang Utara (GAMSUT) menggelar Mimbar Bebas di depan Makam Pahlawan Sultan Ageng Tirtayasa. Desa Tanara Kecamatan Tanara kabupaten Serang, Minggu 10 November 2024.
Kegiatan ini merupakan wujud penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa, serta upaya mahasiswa untuk menggaungkan berbagai permasalahan yang terjadi di wilayah Serang Utara.
Dalam aksi ini, kader-kader GAMSUT menyampaikan bahwa permasalahan di Serang Utara sangat kompleks. Berdasarkan hasil konsolidasi internal, mereka mengidentifikasi berbagai isu mendesak yang dihadapi masyarakat Serang Utara, di antaranya:
1. Kondisi Sungai Ciujung;
2. Masalah pengelolaan sampah yang belum memadai;
3. Kebutuhan penerangan jalan umum (PJU);
4. Sistem irigasi yang mempengaruhi kehidupan para petani;
5. Tingginya angka kriminalitas;
6. Kasus kekerasan seksual yang semakin mengkhawatirkan;
7. PSN Pik yang meresahkan;
8. Layanan publik yang dirasa belum optimal;
9. Maraknya praktik pungutan liar (pungli);
10. Penyalahgunaan narkoba yang makin meningkat.
Kader GAMSUT juga secara khusus mengkritisi permasalahan lingkungan di Serang Utara. Mereka menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang yang hingga saat ini belum menanggapi permohonan audiensi mereka. Padahal, menurut para mahasiswa, keterlibatan DLH sangat penting untuk mengatasi masalah lingkungan yang berpengaruh langsung terhadap kualitas hidup masyarakat di Serang Utara.
Melalui Mimbar Bebas ini, GAMSUT berharap pemerintah daerah dan instansi terkait dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menanggulangi berbagai permasalahan tersebut. Mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan berperan aktif dalam menjaga dan memperbaiki kondisi sosial dan lingkungan Serang Utara demi mewujudkan daerah yang lebih baik bagi generasi mendatang.