ISF Berharap Pelaku UMKM Perempuan di Provinsi Banten Jadi Penguat Ekonomi Keluarga 

0

Liputanbanten, Serang – Tim Internet Society Foundation (ISF) mengunjungi pelaku UMKM di Kabupaten Serang dan Kota Serang pada Senin, 18 November 2024.

 

Kunjungan dilakukan pada satu titik, tempat para pelaku UMKM berkumpul di Aula Pemerintah Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

 

Dalam kesempatan tersebut, Senior Program Officer ISF, Jenn Beard menyampaikan, bahwa ISF mendorong pelaku UMKM perempuan untuk melek digital atau teknologi informasi.

 

Dengan begitu, hasil produksi UMKM perempuan diharapkan bisa menjangkau pasar lebih luas. Sehingga hasil penjualan bisa meningkat dan besaran keuntungan bisa menjadi penguat ketahanan ekonomi keluarga.

 

“Bisa membantu nafkah keluarga,” ujar Jenn Beard saat diwawancara awak media.

 

Jenn Beard datang berkunjung bersama Associate Program Officer ISF, Guilherme Rocca. Monitoring, Evaluasi And Learning Specialist ISF, Fatimah Zahra Lbouhmadi.

 

Diketahui UMKM yang dikunjungi itu merupakan dampingan program dari ISF kerjasama dengan Atma Connect.

 

Melalui program itu, pelaku UMKM didorong melek teknologi informasi. Sehingga bisa memasarkan hasil produksinya melalui media sosial.

 

“Masyarakat sekitar lalu juga harapannya adalah para pengusaha UMKM ini bisa saling berjejaring dengan satu sama lain,” harapnya.

 

Jenn mengaku puas dengan hasil program tersebut. Bahkan setelah berkunjung melihat langsung hasil produksi UMKM dan berdialog dengan pelaku UMKM Perempuan, Jenn melihat hasilnya lebih dari yang ditargetkan ISF.”Melebihi ekspetasi,” katanya.

 

Diketahui, selain dari Tim ISF, Atma Connect dan Pattiro Serang-Banten, kunjungan itu juga dihadiri Kepala Desa Silebu Ade Sapta Junaedi, Penyuluh UMKM pada Diskoumperindag Kabupaten Enjat Sudrajat, Kepala Bidang UMKM DiskopdinkopUKMperindag Kota Serang Sartinah.

 

Dalam kesempatan itu, Sartinah menilai, program Atma Connect dan ISF yang mendorong pelaku UMKM perempuan melek teknologi informasi, sangat baik untuk perkembangan UMKM.

 

“Kami memang selama mendorong UMKM agar lebih memahami teknologi. Agar tidak ketinggalan jaman,” katanya.

 

Dengan meleknya pelaku UMKM terhadap teknologi informasi katanya, diharapkan bisa memperluas jangkauan pemasaran.

 

“Belanja melalui online. Dengan adanya digital seperti ini gampang untuk memesan atau membeli. Bahkan pemasarannya bisa sampai lintas negara,” katanya.

 

Dengan demikian, atas nama Pemerintan Kota Serang, Sartinah menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada ISF, Atma Connect dan Pattiro Serang-Banten.

 

“Terimakasih karena sudah membantu kami dalam mendorong pelaku UMKM melek teknologi informasi,” katanya.

 

Umamah, pelaku UMKM dari Desa Sulanjana, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang mengaku senang menjadi bagian dari pelaku UMKM yang didampingi program ISF dan Atma Connect.

 

“Banyak sekali manfaatnya, selain menambah wawasan, produk kita juga lebih bisa berkembang lagi. Jadi para UMKM yang ada di daerah kami di daerah Gunung Sari mengucapkan terima kasih banyak kepada yang telah memfasilitasi untuk UMKM produk,” katanya.

 

Ia menuturkan, awalnya pelaku UMKM lebih banyak offline dalam memasarkan hasil produksinya, tetapkan setelah didampingi melalui program, kini proses pemasaran menggunakan media sosial.

 

“Alhamdulillah ada perkembangan, mungkin dari awalnya kita offline, sekarang bisa menjadi online, jadi lebih banyak konsumen dan peminatnya,” katanya.

 

Ia menjelaskan, media sosial yang bisa digunakan untuk memasarkan hasil produksi yakni Facebook, instagram hingga tiktok.

 

“Juga media sosial, media sosial seperti Facebook, telegram juga, ada lebih minat ke online karena memang terjangkauannya lebih luas,” katanya.

 

Iapun berharap, program dari ISF dan Atma Connect terus berlanjut.

 

“Mudah-mudahan kita bisa lebih maju lagi lebih baik lagi, lebih berkesan, lebih besar lagi, mudah-mudahan tahun depan lebih lanjut lebih baik lagi,” harapnya.

 

Hal yang sama juga disampaikan Tuti Lawiyah, pelaku UMKM di Desa Tamiang, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang. Ia membandingkan dampak pemasaran melalui offline dengan online.

 

“Dulumah paling yang beli itu warga sekitar, tapi setelah dipasarkan melalui online, pemesannya banyak,” tuturnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *