Kepala Desa Jeruk Tipis Tegaskan Kehadiran Babinsa untuk Redam Keributan, Bukan Membekingi

0
Screenshot_20250906-202224

Liputanbanten.com//Serang,–

Kepala Desa Jeruk Tipis, Kecamatan Kragilan, Aceng Supandi, menegaskan keributan antarwarga yang terjadi di kawasan limbah PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) bukan karena adanya beking dari aparat keamanan. Menurutnya, kehadiran Babinsa di lokasi murni atas permintaan desa untuk meredam potensi bentrokan.

 

“Saya sendiri yang meminta Babinsa turun, karena khawatir perselisihan meluas menjadi kerusuhan,” kata Aceng saat ditemui di Desa Jeruk Tipis, Sabtu, 6 September 2025.

 

Kericuhan dipicu persoalan pembagian jatah limbah yang bernilai ekonomi dari PT Indah Kiat. Dalam surat bernomor 275/PR/IKPP/IX/2013, perusahaan menunjuk empat desa di sekitar pabrik—Tegal Maja, Keragilan, Jeruk Tipis, dan Sentul—sebagai pengelola. Aceng menyebut, sejak masa kepemimpinannya, pengelolaan tersebut sudah diarahkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar lebih tertib dan merata.

 

Namun, ia menuding ada oknum warga yang berusaha menguasai pengelolaan limbah tanpa mengikuti mekanisme musyawarah desa. “Saya sudah mengusulkan sistem bergilir antar-RT agar semua warga Jeruk Tipis bisa merasakan manfaatnya, bukan hanya segelintir orang,” ujarnya.

 

 

Rasman, pengurus BUMDes Jeruk Tipis, membenarkan bahwa keributan terjadi akibat gesekan antara warga setempat dan kelompok luar desa. Ia menuturkan Babinsa yang datang justru berupaya menenangkan. “Beliau meminta kami bubar. Tapi pihak lawan malah melotot dan berteriak dalam kondisi mabuk, seolah menantang,” katanya.

 

Menurut Rasman, sikap tegas Babinsa Saepul Rozi menjadi penengah dan bukan bentuk keberpihakan. “Benar babinsa menyampaikan saya yang bekuasa disini videonya sempat viral, itu artinya pak Saepul Rozi pembina desa Jeruk Tipis yang bertanggung jawab ketertiban dan keamanan diwilayahnya, jangan dislah artikan Kami bersyukur punya Babinsa yang sigap membela masyarakat kecil,” ujarnya.

 

(Rdw)

Buatkan rilis berita

ChatGPT bilang:

Berikut saya buatkan draf rilis berita dengan gaya jurnalistik yang lebih formal dan netral:

 

Kepala Desa Jeruk Tipis Tegaskan Kehadiran Babinsa untuk Redam Keributan, Bukan Membekingi

 

Serang – Kepala Desa Jeruk Tipis, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Aceng Supandi, menegaskan bahwa keributan antarwarga di sekitar kawasan limbah PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) bukan dipicu adanya beking dari aparat keamanan. Menurutnya, kehadiran Babinsa di lokasi murni atas permintaan desa guna mencegah perselisihan meluas.

 

“Saya sendiri yang meminta Babinsa turun, karena khawatir perselisihan meluas menjadi kerusuhan,” kata Aceng saat ditemui di Desa Jeruk Tipis, Sabtu (6/9/2025).

 

Aceng menjelaskan, kericuhan dipicu persoalan pembagian jatah limbah bernilai ekonomi dari PT Indah Kiat. Berdasarkan surat perusahaan bernomor 275/PR/IKPP/IX/2013, terdapat empat desa yang ditunjuk sebagai pengelola, yakni Tegal Maja, Kragilan, Jeruk Tipis, dan Sentul.

 

Sejak kepemimpinannya, kata Aceng, pengelolaan limbah diarahkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar pembagian lebih tertib dan merata. Namun, ia menilai ada oknum warga yang berusaha menguasai pengelolaan secara sepihak tanpa melalui musyawarah desa.

 

“Saya sudah mengusulkan sistem bergilir antar-RT agar semua warga Jeruk Tipis bisa merasakan manfaatnya, bukan hanya segelintir orang,” tegasnya.

 

Hal senada disampaikan Rasman, pengurus BUMDes Jeruk Tipis. Ia mengakui keributan dipicu gesekan antara warga setempat dengan kelompok luar desa. Menurutnya, Babinsa yang hadir di lokasi justru berperan menenangkan situasi.

 

“Beliau meminta kami bubar. Tapi pihak lawan malah melotot dan berteriak dalam kondisi mabuk, seolah menantang,” ujarnya.

 

Rasman menambahkan, sikap tegas Babinsa Serda Saepul Rozi sebagai penengah tidak bisa dimaknai sebagai keberpihakan. “Benar Babinsa sempat menyampaikan ‘saya yang berkuasa di sini’, videonya viral. Itu artinya beliau sebagai pembina desa Jeruk Tipis memang bertanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan wilayah. Jangan disalahartikan. Kami justru bersyukur punya Babinsa yang sigap membela masyarakat kecil,” jelasnya.

 

(Rdw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *