Sasaka Cibanten Edukasi Biopori di Titik Nol Ciomas

LiputanBanten.com// Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII menyelenggarakan kegiatan Sasaka Cibanten di titik nol Ciomas, hulu Sungai Cibanten. Kegiatan ini menghadirkan beragam pengisi acara dengan fokus pada pelestarian lingkungan, budaya, dan sejarah sungai. Salah satunya adalah Prokasih yang memperkenalkan teknologi biopori sebagai solusi pengelolaan sampah organik.
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga Sungai Cibanten melalui berbagai pendekatan.
Hal itu disampaikan oleh rektor Unsija Banten, Hj. Dewi Cahyaningrat, bertempat di Ciomas, Sabtu 4 Oktober 2025
“Prokasih ini juga mensosialisasikan cara pembuatan dan manfaat lubang biopori, serta pengelolaan sampah organik rumah tangga,” ungkapnya
Selain itu, lanjut Hj. Dewi sapaan akrabnya Prokasih juga menghadirkan papan instalasi yang menceritakan pengalaman mereka dalam mengikuti jejak peradaban di sepanjang Sungai Cibanten, mulai dari hulu hingga hilir.
“Biopori merupakan langkah sederhana, murah, dan bisa dilakukan siapa saja untuk mengurangi sampah sekaligus menjaga resapan air,” tambahnya
Lebih lanjut, Hj. Dewi menyampaikan Peserta kegiatan berasal dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum, ibu rumah tangga, hingga pelajar dan guru yang menilai edukasi ini relevan dengan materi pembelajaran di sekolah. Antusiasme tinggi menunjukkan bahwa kepedulian terhadap sungai dan lingkungan dapat tumbuh dari beragam lapisan masyarakat.
“Edukasi ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi sampah dapur sekaligus upaya pencegahan banjir,” harapnya
Perlu disampaikan, Kegiatan di hulu Sungai Cibanten ini menjadi pembuka rangkaian Sasaka Cibanten yang akan berlanjut ke wilayah tengah dan hilir sungai dengan tema dan kolaborasi berbeda. BPK Wilayah VIII berharap kegiatan ini dapat memperkuat kesadaran publik bahwa Sungai Cibanten bukan hanya sumber kehidupan, tetapi juga alur peradaban yang harus dijaga bersama.
Tentang Sasaka Cibanten
Sasaka Cibanten adalah rangkaian kegiatan yang digagas oleh BPK Wilayah VIII sebagai upaya pelestarian Sungai Cibanten melalui perpaduan edukasi lingkungan, sejarah, budaya, dan partisipasi masyarakat.
Dibawah kepemimpinan Dr. Hj Dewi Cahyaningrat UNSIJA melakukan Pengabdian terhadap Masyarakat (PKM).